Jumat, 25 April 2014

Sabar dalam Cinta, Harmoni Kehidupan...

Pr ke 8
#10 hari ngeblog
Katanya sabar itu indah, katanya sabar itu berkah, katanya sabar itu penuh rejeki
Tema kali ini adalah SABAR
Lets Writing Ladies...
 
Bismillah...

Cinta itu butuh kesabaran, sayang juga butuh kesabaran, belajar butuh kesabaran, bekerja butuh kesabaran dll. Ternyata definisi sabar itu luas, tinggal bagaimana kita bisa manage rasa sabar itu sendiri. WOW, untuk sebuah kesabaran ibu membesarkan kita dengan tingkah laku yang bisa membuatnya khawatir dan geleng-geleng kepala. WOW untuk kesabaran penuh cinta seorang ayah yang bekerja menjadi tulang punggung sejak matahari belum bersinar, hingga matahari tenggelam bahkan larut malam. Kali ini saya ingin menjabarkan sabar dalam bentuk hubungan dalam rumah tangga yang saat ini banyak dilupakan oleh kita dan pasangan kita. Semoga bisa menjadi inspirasi dan pengingat kita, In shaa Allah...

Ketika kita memutuskan untuk berumah tangga, apakah yang kita inginkan? pasti lah keluarga sakinah, mawaddah dan warrahmah. Ketika kita pacaran atau ta'aruf apakah yang kita lihat pada pasangan masing-masing?. Yang kita lihat adalah "akan kah dia menjadi jodoh kita hingga akhir hayat", atau "apakah dia yang terbaik untuk kita?." walau terkadang financial dalam arti mapan itu masih menjadi hitungan yang kesekian. Dalam hubungan rumah tangga masalah mulai muncul ketika pernikahan sudah mulai berjalan sekian lama. Penyesuaian butuh kesabaran, dua makhluk berbeda latar belakang suku, budaya, adat, kebiasaan, tingkah laku bahkan ekonomi. Semua bisa menjadi bumerang ketika kita mulai berpikir mementingkan ego sebagai manusia biasa."Apakah benar dia yang terbaik untuk kita?" atau "apakah dia benar jodoh kita?." pertanyaan itu kembali terngiang-ngiang dalam hati kita. Terkadang karena begitu besar cinta kita terhadap pasangan, seringkali kita melupakan hal-hal yang paling vital dalam diri kita. Kita lebih mementingkan perasaan pasangan atau sebaliknya pasangan lebih mementingkan perasaan kita. Sehingga tidak ada keseimbangan dalam hubungan rumah tangga. Pondasi cinta mulai goyah ketika pernikahan tak kunjung dikaruniai momongan atau ketika sudah diberi momongan. Keegoisan itu semakin berkembang dan akhirnya perceraian adalah jalan keluar terbaik. Menyatukan dua insan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh penyesuaian, kesabaran, kematangan dan keseimbangan dalam hubungan saling menghargai.

Menjadi ibu yang luar biasa sabar adalah tantangan terbesar seorang perempuan. Ketika perempuan melahirkan seorang bayi dengan berjuang antara hidup dan mati, sang ibu dengan kerelaan hati menyusui dengan sepenuh cinta. Walaupun jam tidur harus berkurang dan jam makan makin bertambah, seorang ibu rela melupakan dietnya. Adapun yang tidak mampu menyusui bayi karena hal-hal lain, maka yang dilakukannya adalah membeli susu terbaik untuk perkembangan bayinya. Seorang ibu akan melihat perkembangan bayinya mulai dari tumbuh gigi, merangkak, berjalan dan berlari. Memasak, membeli makanan dan susu yang terbaik untuk buah hati sudah menjadi langganan sehari-hari. Mengajarkan buah hati berbicara, berjalan, dan belajar dilakukan dengan sigapnya. Anak dilatih mengerti warna angka dan benda disekelilingnya semua dilakukan dengan penuh kehati-hatian. ketika anak-anak mulai sekolah, seorang ibu akan melihat dengan siapa sang anak bergaul, jajanan seperti apa yang mereka makan, pelajaran apa yang membuat mereka tidak mau mengerjakan bahkan terlihat kesal karena tidak ada solusi atau penyelesaian. Sekali lagi seorang ibu dengan sabarnya memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dirumah ketika si buah hati mulai sakit, gejala penyakit dan obatnya semua dipelajari dengan seksama demi kesehatannya.

Menjadi istri yang baik butuh kesabaran ekstra. Ketika istri sedang letih mengurus rumah tangga, suami pulang segera disambut dengan ceria. Seorang istri yang sabar tidak akan menunjukkan wajah letih ataupun marah karena sesuatu hal yang mengkhawatirkannya. Terkadang seorang istri akan menyongsong suami dengan keluh kesah ataupun semangat membara menceritakan pengalamannya hari itu. Istri yang bersabar akan membiarkan suami melepas penatnya dan membasuh dirinya, membiarkan suami menyuap makan malamnya dengan penuh suka cita. Pendam keinginan berkeluh kesah pada saat suami baru pulang bekerja, karena biasanya kaum perempuan lebih mementingkan "rasa"nya. Perhatikan segala keperluannya dan perhatikan penampilan diri kita agar matanya hanya tertuju untuk istrinya. Tak perlu memaksakan terlihat cantik, tapi biarkan kita menata diri untuk selalu terlihat menarik dan membuat suami kita nyaman.

Menjadi Ayah yang luar biasa sabarnya adalah tantangan terbesar seorang laki-laki. Ketika mereka harus mendampingi persalinan pasangannya. Sang ayah harus bersiap-siap dijambak, dicakar, bahkan ditendang karena proses kelahiran sang anak dalam situasi yang dramatis. Seorang ayah yang sabar akan dengan ikhlas menjaga buah hatinya, memperhatikan keperluan anaknya. Para ayah yang bersabar akan dengan riang mencari nafkah sejak matahari terbit hingga matahati tenggelam. Walau terkadang sosok lelaki ini terlihat arogan dan egois tapi mereka punya sensitif yang tak jarang bisa membuat kita tercengang. Seorang ayah akan mencium anak-anaknya ketika mereka tidur dan seorang ayah akan menangis ketika mereka mulai merasa rapuh dan lemah. Seorang ayah akan memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. kesabaran ayah akan diuji ketika anak-anaknya beranjak remaja dan dewasa. Seorang ayah akan kembali menangis ketika menikahkan anak perempuannya dan ketika sang anak memberikan cucu untuknya.

Ketika menikah dan mempunyai istri, suami adalah imam. Suami yang bersabar akan memberikan yang terbaik untuk istrinya. Menjadikan istrinya bidadari dunia dan untuk akhiratnya kelak, menghantarkan tidur istrinya dalam kenyamanan. Memberikan nafkah dengan senyuman bangga dan bahagia. Menemani istrinya disaat lemah dan tak berdaya. Suami yang bersabar tidak akan mengacuhkan istrinya walau sesaat, karena hati wanita mudah terluka. Suami yang bersabar akan terus memperbaiki diri, membuat suasana dalam rumah tangga menjadi indah dengan caranya.

Inilah sekelumit sabar dalam kehidupan rumah tangga, mungkin benar tapi bisa juga banyak khilafnya. Harap maklum penulis hanya manusia biasa yang banyak kekurangannya :)
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersabar, aamiin...
Terima kasih untuk orang-orang di sekelilingku yang secara tidak langsung menjadi inspirasi terbaikku, salam penuh cinta buat kalian.

Linda Trinovita,
@ltrinovita
lindatrinovita.blogspot.com

























8 komentar:

  1. Aamiin Uni, belajar sabar tiada akhir... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mari kita sama² belajar bersabar ya adiak endah :)

      Hapus
  2. wuuiihhh mantabz mak..
    belajar bersabar untuk bisa menciptakan harmonisasi dalam sgala aspek.. :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngetiknya aza pake sabar niy pit, setengah hari depan komputer pake sambil makan n sambil minum hahaha... semoga kita bisa bersabar dalam segala hal ya pit aamiin...

      Hapus
  3. betul mbak....semoga kita bisa menjadi orang yang sabar dalam segala hal

    BalasHapus
  4. Siip.. Uni.. Sabar dalam mencintai keluarga itu memang indah ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya uni yulinda, menyemangati diri sendiri biar inget terus :)

      Hapus

Hai... Terima kasih ya udah mampir plus komentar :)